Selasa, 16 September 2008

Jenis" Kabel Jaringan


Kabel


bicara tentang jaringan, pasti gak lepas dari yang namanya kabel, walaupun sekarang udah jamannya wireless, tapi kabel tetap akan menjadi bahan pelajaran yang gak mungkin dilupakan oleh meshwork equipment, toh wireless sekarang juga masih menganut ajaran (emang silat?) wired, misalnya optik dll lah

prinsip kerjanya sih ringan, kabel ngubungin satu sisi dengan sisi yang lain dengan killer di masing2 ujung, tapi hubungan ini tidak menyebabkan hubungan tertutup antar 2 sisi saja, bisa di environment menjadi 2 hubungan terbuka dengan sisi yang lain

sekarang kan jaman udah canggih, jadi topologi kabel juga berkembang, mulai dari jamannya teknologi telegraf yang attain gelombang broadcasting hingga jamannya serat optik dan laser.

Tipe-tipe Kabel untuk Jaringan :

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:

1. coiled pair: UTP(unshielded coiled pair) dan atm (shielded coiled pair)
2. concentrical cable.

Kategori untuk coiled unify yaitu:

kabel:Type CAT 1
tipe :UTP
fitur:analog(biasanya digunakan di perangkat anulus pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated assist digital networks-. Juga untuk menghubungkan modem dengan distinction telepon).

kabel:Type CAT 2
tipe :UTP
fitur:up to 1 Mbits(sering digunakan pada topologi minimal ring)

kabel:Type CAT 3
tipe :UTP / STP
fitur:16 Mbits accumulation transfer(sering digunakan pada topologi minimal anulus atau
10BaseT)

kabel:Type CAT 4
tipe :UTP, atm
fitur:20 Mbits accumulation transfer(biasanya digunakan pada topologi minimal ring)

kabel:Type CAT 5
tipe :UTP, STP
fitur:up to 100 MH. 100 Mbits accumulation designate / 22 db

kabel:Type CAT 5enhanced
tipe :UTP, STP
fitur:up to 100 MHz.1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 conductor
pairs(kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi minimal anulus 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada FastEthernet 100Mbps)

kabel:Type CAT 6
tipe :UTP, STP
fitur:up to 155 rate or 250 MHz. 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10
Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db (Gigabit Ethernet)

kabel:Type CAT 7
tipe :UTP, STP
fitur:up to 200 rate or 700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit Ethernet)

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing antelope kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa)

Perlu diingat juga (ingak..ingak), spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan material untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan meshwork hingga kecepatan 1Gbps.

Sedangkan untuk concentrical cable, dikenal dua jenis, yaitu

1. fat concentrical telegram (mempunyai diam lumayan besar)
Kabel concentrical jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diam rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai accepted ethernet atau fat Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai chromatic cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung harus diterminasi dengan killer 50-ohm (dianjurkan menggunakan killer yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistance 50-ohm 1 watt, sebab resistance mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar, kalo gak ahli, bisa gawat nih).
* Maksimum 3 portion dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap portion maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per portion adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar portion adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap portion harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara touch atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet(sekitar 5 meter).
* Jaral peak antar touch adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

2. Thin concentrical telegram (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel concentrical jenis ini banyak dipergunakan di kalangan broadcasting amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan production daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel concentrical jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diam rata-rata berkisar 5mm dan
biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai anorectic Ethernet atau ThinNet.
Kabel concentrical jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan killer dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
* Setiap ujung kabel diberi killer 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap portion maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver,kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 portion terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap portion sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang peak antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu portion adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap portion maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

Kabel Jaringan

era informasi saat ini sungguh sangat mencengangkan!
karena di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang sudah mulai menilik ke depan dengan menggunakan teknologi informasi sebagai tahap untuk membangun bangsa. Dengan adanya Kementrian Komunikasi dan Informasi dengan mengeluarkan beberapa standar nasional untuk bidang teknologi informasi di Indonesia.

Dengan adanya standarisasi nasional, tentu keberadaan teknologi informasi akan semakin bersinergi dengan baik. Untuk standarisasi Teknologi Informasi dilakukan secara nasional dan juga tidak boleh melanggar ketentuan standar internasional, ini dimaksudkan agar keberadaan peralatan masih tetap dapat digunakan di Indonesia dan dunia Internasional. salah satu standar internasional yang akan kita lirik saat ini adalah keberadaan kabel jaringan/UTP (Unshield Twisted Pair) yang digunakan untuk keperluan transfer data dan informasi melalui jaringan LAN (Local Area Network) baik untuk internal maupun untuk menuju ke Internet.

Kabel UTP sudah memilik standar internasional baik dari segi ukuran maupun pewarnaan kabel. Warna di kabel jaringan memiliki 8 (delapan) jenis warna yaitu :
- putih-kuning
- kuning
- putih-hijau
- hijau
- putih-biru
- biru
- putih-coklat
- coklat
Dengan standar warna dan ukuran, maka setiap perusahaan yang akan memproduksi kabel UTP harus mengikuti standar internasional agar dapat masuk ke pasar.

Pemasangan Kabel UTP harus mengikuti standar internasional (dan tentu saja secara nasional ketentuan ini berlaku) untuk urutan pemasangan kabel dan pengaturan jenis transfer data melalui kabel ini. ada dua jenis tipe pengaturan/konfigurasi kabel UTP, yaitu :
- Straight (langsung)
- Cross (menyilang)
Urutan angka, yaitu :
- kabel Straight, ujung 1 adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung satunya sama 1 2 3 4 5 6 7 8 .
- kabel Cross, ujung satu adalah 1 2 3 4 5 6 7 8 dan ujung berikutnya adalah 3 6 1 4 5 2 7 8 .

Untuk pengaturan warna kabel straight adalah seperti berikut :
untuk tipe A

untuk tipe B

untuk kabel Cross adalah seperti berikut :

dengan mengkombinasi antara tipe A di ujung kabel 1 dan tipe B di ujung berikutnya.